Orang Berpengharapan = Giat

Orang yang memiliki pengharapan tidak duduk diam. Ia tidak hanya menunggu mujizat datang tanpa melakukan apa-apa. Sebaliknya, orang yang berpengharapan itu giat — seperti seorang yang mengejar cita-cita. Ia tahu ke mana arah tujuannya, dan ia percaya bahwa setiap langkah yang ia ambil, meski kecil, membawa arti dalam rencana Allah yang besar.

Bayangkan seorang pelajar yang sedang mengejar impian menjadi dokter. Ia bangun pagi, belajar dengan tekun, menahan kantuk, bahkan mengorbankan waktu bermain demi masa depan. Begitulah seharusnya orang percaya hidup dalam pengharapan. Pengharapan kita bukan sekadar impian kosong, tetapi sesuatu yang pasti karena dijanjikan oleh Tuhan yang tidak pernah ingkar

Namun, bagaimana kita bisa tetap giat ketika dunia terasa berat? Bagaimana kita bisa tetap bekerja saat hati terasa lelah dan kecewa?

Jawabannya: kerjakan pekerjaanmu dengan kekuatan Firman.

Firman Tuhan bukan sekadar kata-kata indah atau teori moral. Firman Tuhan adalah kekuatan yang hidup. Firman yang sama yang menciptakan dunia, adalah Firman yang sama yang menopang hidupmu hari ini. "Sebab Firman Tuhan hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun..." (Ibrani 4:12). Ketika kita mengandalkan Firman, kita sedang menancapkan pondasi hidup di atas batu karang yang tak tergoyahkan.

Firman Tuhan bukan hanya menguatkan, tapi juga mengangkat kita. Dari Firman, kita dibentuk, dibersihkan, dan dimuliakan. Dari Firman, kita mengenal Yesus, dan dari pengenalan itulah jalan ke surga dibukakan. Firman adalah kekuatan kita menuju kemuliaan. Bukan prestasi pribadi, bukan kekuatan sendiri, tetapi karena Firman Tuhan yang hidup dalam kita.

Firman Tuhan itu fakta dan nyata.

Ia bukan mitos. Bukan dongeng lama yang kehilangan relevansi. Firman bekerja. Firman mengubah. Firman menyembuhkan. Firman memberi arah. Dalam saat-saat tergelap sekalipun, ketika suara manusia tidak lagi terdengar dan penghiburan dunia terasa kosong, Firman tetap berbicara dengan kuasaNya yang tak terbantahkan.

Maka, jika hari ini kamu merasa lelah… ingat: pengharapan bukan alasan untuk menyerah, tapi kekuatan untuk melangkah. Giatlah, bukan karena kamu kuat, tapi karena kamu punya harapan dalam Firman yang hidup. Bekerjalah dengan penuh semangat, seperti orang yang tahu bahwa akhir dari segala jerih lelah ini bukan sia-sia, melainkan kemuliaan bersama Kristus di surga.


---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalau Pikiran Kita Ribut, Apa Tuhan Masih Dengarkan?

Jejak Kata: Karena Hidup Gak Selalu Lurus-Lurus Aja

Siapa Aku? Mencari Jati Diri dalam Terang Iman